Wednesday, October 11, 2017

RSUD dr Slamet Bantah Anggaran Pembelian Obat Habis

GARUT - RSUD dr Slamet Garut membantah pemberitaan di salah satu portal berita yang menyebut bahwa kondisi anggaran untuk obat telah habis. Faktanya, saat ini ketersediaan obat masih cukup banyak dan anggarannya pun masih bisa melakukan pembelian disaat habis karena pihak Pemerintah Kabupaten Garut aware terhadap sektor kesehatan masyarakat.
Kasie Profesi Medis pada RSUD dr Slamet Garut, dr Zaini Abdillah mengatakan jika hal tersebut kaitannya dengan obat yang dibutuhkan Kinanti (3) salah seorang pasien yang diduga lumpuh pasca imunisasi MR. Ia menepis jika obat Iv Ig yang seharusnya disuntikan kepada pasien tidak mampu dibeli, namun nyatanya obat tersebut hanya ada di fasilitas kesehatan tingkat 3 seperti RSUP Hasan Sadikin Bandung, dan sangat jarang di Garut, tapi dokter yang menangani Kinanti terus melakukan koordinasi dengan RSUP Hasan Sadikin Bandung.
"Sebetulnya dengan menyuntik obat itu tidak semata-mata bisa berjalan lagi, apalagi telah lewat masa akutnya atau seminggu sejak kejadian, dan pasien Kinanti datang lebih dari seminggu pasca lumpuh. Dan hasil diagnosa dokter yangvmenangani, lumpuhnya Kinanti bukan akibay dari vaksin MR, melainkan dari penyakit auto imun yang tidak bisa diprediksi sebelumnya, hanya kebetupan saja waktunya bersamaan pasca imunisasi MR," ujarnya, Rabu (11/10).
Ia menyebut bahwa RSUD dr Slamet telah berupaya maksimal memberikan perawatan hingga saat ini, hasilnya kondisinya semakin membaik. Pihak RSUD dr Slamet pun akan terus melakukan perawatan maksimal kepada Kinanti sampai dinyatakan boleh pulang.
"Kita juga akan terus berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Garut sehingga tingkat kepuasan pengunjung semakin baik. Jika masih ada kekurangan kami berharap agar masyarakat Garut memaafkan, karena kami terus melakukan pembenahan-pembenahan dari kekurangan-kekurangan itu dalam rangka mendukung program pemerintah Kabupaten Garut sektor pelayanan kesehatan yang selama ini menjadi fokus pa Bupati," katanya. (bro)

Monday, August 14, 2017

Masyarakat Garut Diminta Ikut Kegiatan 171717 di Makorem 062 Tarumanagara

GARUT – Seluruh masyarakat Kabupaten Garut diminta untuk ambil bagian dalam kegiatan aksi 171717 yang berisikan doa bersama. Gelaran doa bersama yang diberi tema bertemakan ‘Muroja'ah Untuk Lebih Berkasih Sayang’ yang digagas Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo tersebut di Kabupaten Garut akan dilaksanakan di sejumlah titik, salah satunya Makorem 062 Tarumanagara.
Kepala Penerangan Korem 062 Tarumanagara, Mayor Infanteri Sutisna menyebut jika aksi 171717 itu akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 2017 pukul 17.00 hingga selesai. Ia sangat berharap agar seluruh lapisan masyarakat Garut bisa ikut terlibat dalam kegiatan tersebut untuk mendoakan Indonesia menuju lebih baik.
"Diharapkan masyarakat ikut serta dalam kegiatan doa bersama ini, karena kegiatan ini merupakan cara mengaplikasikan sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, bagi yang beragama Islam, khusus para hafiz Alquran atau penghafal Alquran untuk khataman bersama dan bagi yang beragama Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu berdoa bersama selama 1 jam, mulai pukul 17.00 sampai pukul 18.00,” ujarnya, Senin (14/8).
Selain di Lapangan Makorem 062 Tarumanagara, lanjut Sutisna, ada juga lokasi lain yang bisa menjadi pilihan. “Untuk yang beragama Islam bisa di Makorem 062 atau mesjid Al Ikhlas Makodim 0611 Garut, untuk yang Katolik di Gereja Santa Maria Jalan Bank, yang Protestas di Gereja Kristen Pasundan Jalan Bratayudha nomor 44, yang beragama Budha di Vihara Darma Loka Jalan Guntur, dan yang beragama Hindu di Kampung Bali Kecamatan Cibatu,” jelasnya.
Dipilihnya tanggal 17 Agustus sebagai waktu berdoa, lanjut Sutisna, karena hari tersebut merupakan hari bersejarah dan hari kemerdekaan bangsa Indonesia berkat jasa para Pahlawan Kesuma Bangsa. "Sebagaimana arahan dari Panglima TNI, tanggal 17 Agustus 2017 kita gelorakan sebagai Hari kasih sayang Indonesia, kita berdoa bersama seluruh komponen anak bangsa dan memohon kepada Tuhan agar kita penuh dengan kasih sayang antar sesama, rukun dan damai sebagai bangsa pemenang,” tuturnya.
Oleh karena itu ia sangat berharap agar seluruh komponen masyarakat Garut, mulai dari anak-anak hingga orang tua bisa ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. “Ayo kita bersama-sama berkumpul bersama dan mendoakan Indonesia menuju lebih baik, dari sekian banyak yang mendoakan pasti tidak sedikit juga akan ada yang dikabulkan,” katanya. (iql)

Wednesday, August 9, 2017

Kodim 0611 Garut akan Maksimalkan Program Bhakti TNI KB Kes Terpadu Tahun 2017

GARUT – Asisten Daerah I Pemerintah Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi menyebut dalam program pencanangan Bhakti TNI KB Kes Terpada bahwa jumlah penduduk di Kabupaten Garut saat ini masih belum seimbang pertumbuhannya. Seharunya pertumbuhan masyarakat Garut seimbang dengan pertumbuhan ekonomi sehingga lajunya harus ditekan hingga angka 2 dari saat ini yang berada di kisaran 2,6.
Didit menyebut bahwa pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan ekonomi akan memberikan dampak yang baik terhadap kondisi masyarakat. Namun dengan ketidak seimbangannya saat ini, bukan tidak mungkin malah akan memunculkan permasalahan baru, salah satunya masalah ketersediaan lapangan pekerjaan.
“Karena pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan ekonomi, masalah lapangan pekerjaan ini menjadi permasalahan sendiri sehingga memunculkan permasalahan baru. Contohnya karena tidak bekerja munculah permasalahan kriminal untuk bisa memenuhi kebutuhan ekonominya, jadi pertumbuhan penduduk ini harus dikontrol,” ujarnya di Makodim 0611 Garut.
Program Bhakti TNI KB Kes terpadu, diakui Didit, selama ini selalu sukses dan sesuai dengan target karena para anggota turun langsung melakukan pemahaman kepada masyarakat. “Oleh karena itu di tahun 2017 ini juga kita optimis program KB ini dengan berbagai variannya bisa sukses terlaksana meski sebelumnya Kodim melaksanakan berbagai program di Garut,” ucapnya.
Komandan Kodim 0611 Garut, Letkol Arm Setyo Hani Susanto SIM MSi menyebut bahwa program Bhakti TNI KB Kes Terpadu, selain untuk kemanunggalan TNI bersama rakyat tujuan lainnya adalah adalah untuk menungkatkan peran aktif dan kontribusi positif terhadap seluruh elemen, khususnya pembangunan masyarakat. “Diharapkan dengan program Bhanti TNI KB Kes Terpadu ini bisa mewujudkan ketahanan masyarakat, keluarga yang titiknya menjadi ketahanan wilayah dimanan faktor dominannya adalah stabilitas masyarakat,” ucapnya.
Dandim menyebut bahwa keluarga berencana memang erat kaitannya dengan lapangan pekerjaan sehingga bisa mewujudkan permasalahan ekonomi yang bisa tertata dengan baik. “Oleh karena itu kita jajaran Kodim 0611 Garut akan berupaya semaksimal mungkin untuk mensukseskan program keluarga berencana ini di Kabupaten Garut,” ungkapnya.
Selama ini sendiri, disebutkannya, program Bhakti TNI KB Kes Terpadu targetnya selalu tercapai, namun tahun ini pihaknya akan berupata lebih maksimal. “Untuk bisa mewujudkannya kita akan menekan seluruh jajaran untuk melakukan pendampingan sosial kepada masyarakat dan memberikan pemahaman akan pentingnya KB,” sebutnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak , Drs Toni Tisna Somantri menyebut bahwa program KB di Garut memang masih memiliki kendala menuju Indonesia yang tumbuh seimbang. “Saat ini memang pertumbuhannya belum seimbang, rata-rata per keluarganya 2,5 atau ada yang punya anak 2,3, juga 4,” katanya.
“Di tahun ini sendiri target kita adalah munculnya 5000 akseptor baru dengan program kontrasepsi jangka panjang. Karena berdasarkan catatan kita kontrasepsi jangka panjang ini bisa mengendalikanrentannya drop out peserta KB,” tambahnya. (iql)

Sunday, August 6, 2017

Gojek Diharapkan Hadir di Garut

GARUT – Bupati Garut Rudy Gunawan sebelumnya telah menyebut bahwa pihaknya menolak kehadiran Gojek di Kabupaten Garut dengan berbagai pertimbangannya. Namun rupanya hal tersebut bertolak belakang dengan keinginan warga karena mereka berharap agar angkutan berbasik aplikasi tersebut hadir di Garut.
Amni (25) warga Desa Langensari, Kecamatan Tarogong Kaler mengaku aneh dengan penolakan Bupati Garut terhadap Gojek di Kabupaten Garut. Ia menyebut bahwa keberadaan Gojek pasti akan sangat membantu masyarakat Garut untuk berbagai keperluan, mulai transportasi, pemesanan makanan, hingga yang lainnya.
“Karena banyak manfaatnya bagi masyarakat ya kenapa harus ditolak keberadaannya, kalau pun ditolak oleh para sopir angkota seharusnya itu tidak menjadi pertimbangan utama. Saya yakin masyarakat Garut pun tahu diri kapan akan menggunakan Gojek dan kapan harus menggunakan angkutan perkotaan,” ujarnya.
Selain bermanfaat bagi masyarakat, hal tersebut menurutnya akan membantu wisatawan yang akan berwisata di Garut sehingga tidak akan merasa kesulitan. Ia menyebut bahwa salah satu permasalahan wisata di Garut adalah media trnasportasi mereka untuk bisa mengeksplor berbagai kawasan perkotaan.
“Teman saya yang pernah wisata di Garut mengaku kesulitan dengan media transportasinya yang terbatas, kalau ada Gojek pasti itu akan sangat membantu. Kelak pun pasti tukang ojek pasti akan memilih menjadi driver Gojek karena penghasilannya pun akan ikut terdongkrak karena menggunakan aplikasi yang lebih modern,” katanya.
Warga lainnya, Jalal (41) asal Kecamatan Banyuresmi menyebut bahwa seharusnya para pengemudi angkot tidak harus takut penghasilannya akan berkurang. Namun keberadaan Gojek menurutnya harus menjadikan mereka lebih memperbaiki layanan mereka kepada para penumpang agar menjadikan angkita sebagai transportasi utama.
“Sekarang kan masyarakat tidak sedikit yang mengeluh dengan pelayanan angkutan perkotaan karena berbagai hal, apakah terlalu sering ngetem atau fasilitas lainnya yang tidak membuat mereka nyaman. Kalau urusan rezeki itu kan sudah ada yang mengatur, yakin saja dengan ada atau tidak adanya gojek, penghasilan sopir itu sudah digariskan sama Allah,” tegasnya.
Giri (22) salah seorang mahasiswa asal Bogor yang kuliah di Garut menyebut Gojek bagi mahasiswa akan sangat membantu, khususnya jika merasa lapar di malam hari dan malas keluar. “Di aplikasi Gojek itu kan bisa pesan makanan, jadi kalau buat mahasiswa itu yang paling penting itu, bisa pesan makanan kalau lagi males keluar,” ucapnya.
Kemarin sempat melakukan survey ke 10 orang masyarakat yang ditemui di kawasan perkotaan Garut tentang Gojek. Hasilnya sendiri adalah 9 orang menyebut sangat setuju dengan keberadaan Gojek di Garut, dan satu orang lainnya ragu. (iql)

Friday, August 4, 2017

Polsek Banyuresmi Kembalikan Motor Milik Warga Bandung yang Ditemukan di Garut

GARUT – Kepolisian Sektor Banyuresmi, Rabu (3/8) kemarin mengembalikan sebuah kendaraan bermotor roda dua kepada pemiliknya yang diketahui merupakan warga Bandung. Motor tersebut sebelumnya sempat terparkir lebih dari satu hari di pinggir jalan Desa Cimareme sehingga langsung diamankan oleh Bhabinkamtibmas setempat, Brigadir Nuril.
Panit Reskrim Polsek Banyuresmi, Bripka Suseno SIP menyebut jika motor tersebut sekitar seminggu yang lalu ditemukan warga terparkir lebih dari satu hari di pinggir jalan Kampung Sindangsingkir, Desa Cimareme, Kecamatan Banyuresmi. Menerima informasi tersebut, Bhabinkamtibmas Desa Cimareme Polsek Banyuresmi langsung mengamankan kendaraan bermotor roda dua tersebut.
“Kita yang menerima informasi langsung berkoordinasi dan mencoba melakukan pengecekan identitas pemilik sepeda motor jenis Yamah Mio tersebut. Saat dilakukan pengecekan, dari data yang kita terima motor tersebut pemiliknya diketahui merupakan warga Antapani, Kota Bandung,” ujarnya, kemarin.
Tidak hanya mencari informasi pemilik, lanjut Seno, anggota Polsek pun langsung mengecek alamat tersebut dan bertemu langsung dengan pemilik kendaraan bermotor roda dua itu. “Diketahui pemiliknya sesuai dengan data yang kita dapatkan, yaitu saudara Agus Koswara sehingga kita langsung menginformasikan bahwa motor miliknya ada di Mapolsek Banyuresmi,” katanya.
Berdasarkan keterangan dari sang pemilik, motor tersebut diketahui terakhir kali dipakai oleh salah seorang anaknya dan diduga menderita gangguan jiwa. “Entah bagaimana ceritanya lebih lanjut, namun yang pasti sepeda motor yang digunakan oleh anaknya itu tidak ada dan tidak dibawa pulang oleh anaknya itu,” sebutnya.
Saat itu, sebut Seno, pihaknya pun meminta agar pemilik datang langsung ke Mapolsek Banyuresmi dan meminta untuk membawa surat-surat kendaraan untuk dicek kecocokannya. “Hari ini (kemarin), pemilik sepeda motor tersebut datang dan diterima langsung oleh Kapolsek beserta jajaran, dan langsung dicek kesamaan antara nomor rangka dan mesin kendaraan dengan yang tertera di surat-surat kendaraan,” ungkapnya.
“Surat yang dibawa bapak Agus memang cocok juga sesuai dengan nomor rangka dan mesin kendaraan sesuai dengan STNK. Saat itu juga anggota Polsek yang merupakan Bhabinkamtibmas Desa Cimareme, Brigadir Nuril langsung menyerahkan motor tersebut kepada pemiliknya, dan langusng dibawa pulang ke Bandung,” tambahnya.
Dengan adanya kejadian tersbeut, Seno meminta agar seluruh masyarakat berhati-hati saat mengetahui kendaraannya digunakan oleh anak maupun kenalannya. Ia pun mengaku sangat mengapresiasi laporan dari masyarakat atas penemuan kendaraan yang tidak dikenal dan terparkir cukup lama di daerah Kampung Sidangsingkir.
Agus Koswara sendiri mengaku sangat berterima kasih kepada Polsek Banyuresmi yang telah menemukan motor yang sempat ia nyatakan hilang saat digunakan anaknya. “Saya sempat memasrahkan saat tahu motor yang dipakai anak tidak ada, tapi Alhamdulillah pak polisi menemukan dan menginformasikan langsung ke saya, saya sangat bersyukur dan sangat berterima kasih,” katanya. (iql)

Kesadaran PNS Dalam Membayar Zakat Profesi Masih Rendah

GARUT - Kesadaran para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Garut terhadap zakat penghasilan hingga saat ini dinilai masih sangat rendah. Hal tersebut diungkapkan Ketua Badan Amil Zakat Nasinal (Baznas) Kabupaten Garut, R Aas Kosasih saat ditemui di ruang kerjanya.
Ia menyebut bahwa dari sekitar 20 ribu PNS Pemerintah Kabupaten Garut baru sekitar 5 persennya saja yang sudah menunaikan zakat penghasilannya. Dengan kondisi tersebut, ia menyebut bahwa dari target penerimaan zakat penghasilan sebesar Rp 5milyar dari para PNS di Garut baru terkumpul sekitar 250 juta saja.
"Itu artinya hanya baru sekitar 5 persen kurang dari target jakat penghasilan yang dihimpun dari para PNS yang ada di Garut ini. Memang bisa dikatakan program zakat penghasilan ini belum efektif diterapkan di kalangan PNS karena baru tahun ini disosialisasikan, semiga saja tahun yang akan datang kesadaran PNS terhadap membayar zakat penghasilan semakin meningkat," ujarnya, kemarin.
Jika melihat angka PNS yang sadar mengeluarkan zakat penghasilan diantara Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD), para pegawai di Dinas Kesehatan yang palibg bagus kesadarannya. "Hal tersebut tentu saja tidak lepas dari peran dan fungsi Kepaka Dinas Kesehatan yang intensif memberikan ruang untuk sosialisasi kepada Baznas Garut kepada para pegawainya" katanya.
Untuk Dinas Pendidikan yang jumlah pegawainya paling banyak, ia menyebut jika tingkat kesadaran mengeluarkab zakat penghasilannya masih kurang karena lemahnya sosialisasi. "Untuk sosialisasi tentabg zakat penghasilan kepada para guru yang jumlahnya ribuan memang harus kita akui masih lemah sehingga kesadarannya pun masih kurang" ungkapnya.
Adapun dana yang berhasil dikumpulkan oleh Baznas yang bersumber dari Zakat, Infaq, Shadaqah, diakuinya digubakan untuk menyukseskan program Garut Cerdas, Garut Sehat, Garut Taqwa, Garut Pedulu, dan Garut Makmur. "Program ini telah digulirkan sejak awal tahun 2017, dab program yang digulirkan oleh kita telah diterima oleh yang berhaknya diantaranya dari sumber zakat telah didistribusikan kepada 3.089 penerima zakat yang telah terverifikasi, sementara dari sumber infaq telah didistribusikan kepada 250 orang yang membutuhkan," jelasnya. (iql)

Wednesday, August 2, 2017

TMMD Mantapkan Kemanunggalan TNI Bersama Rakyat

WAWANCARA. Kasgartap II/Bandung saat memberikan keterangan kepada wartawan disela-sela meninjau lokasi TMMD di Desa Jatiwangi, Kecamatan Pakenjeng, Rabu (2/8).

GARUT - Kepala Staff Garnisun Tetap II/Bandung Marsekal Pertama TNI Tasfin Hasan SAP MSI yang kemarin hadir dalam kegiatan penutupan TMMD ke-99 tingkat Kabupaten Garut menyebut jika bahu mebahunya pembangunan sejumlah sasaran merupakan sinergitas yang positif dalam mengatasi permasalahan bangsa. Hal tersebut menjadi bagian dari upaya membantu Pemerintah Kabupaten Garut dalam mempercepat pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Selain itu juga program TMMD ini juga tujuannya untuk memantapkan kemanunggalan TNI da rakyat guna menyiapkan ruang alat kondisi juang yang tangguh untuk pertahanan negara. Program TMMD yang digagas sejak tahun 1980an dengan sebutan program AMD (ABRI Masuk Desa) yang kemudian disempurnakan dengan munculnya nama TMMD yan berlangsung selama kurang lebih 37 tahun ini semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” jelasnya.
Secara umum sendiri, ia menyebut bahwa pada TMMD ke-99 tahun 2017 ini setidaknya dikerjakan 364 sasaran fisik berupa infrastruktur yang kegiatan tersebar di seluruh Kodam di Indonesia. diantara program yang diprioritaskan sendiri adalah pembangunan sarana transportasi berupa pembangunan jalan baru juga rehabilitasi jalan berupa pengaspalan.
“Untuk sarana transportasi juga dilakukan peningkatan badan jalan dan pengerasan jalan, sedangkan pembanguanan lainnya adalah pembuatan juga rehab jembatan. Ada juga pembuatan talud, gorong-gorong, renovasi rumah ibadah maupun sekolah, hingga pembangunan rumah tidak layak huni, dan yang tidak kalah pentingnya juga adalah pembangunan sarana sanitasi dan pusat-pusat kegiatan masyarakat, dan semuanya itu selesai 100 persen, bahkan ada yang pengerjaannya berlebih seperti di Garut ini,” katanya. (iql)

Site Search